Warganya Melahirkan Berdiri di Warung, Begini Penjelasan Kepling Tanjung Selamat


Kepling Tanjung Selamat, M Wahyudi Rangkuti.(f: putra/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Kepala Lingkungan (Kepling) III, Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tungtungan, Kota Medan, M Wahyudi Rangkuti membenarkan perempuan yang melahirkan di warung es di Jalan Flamboyan Raya merupakan warganya.
Dijelaskannya, perempuan yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) itu melahirkan dalam kondisi berdiri. Selanjutnya, ia juga membuang bayinya ke samping rumah yang dihuni inisial BS. "Melahirkannya hari Senin (10/3/2025) malam dan ditemukan besoknya kurang lebih pukul 11.00 WIB," ucap Wahyudi, Jumat (14/3/2025).
Diceritakannya, penemuan itu karena BS mendengar suara tangisan bayi. Setelah dicari, ia menemukan bayi merah itu di samping rumahnya dan menghubungi Wahyudi. "Setelah saya dihubungi, bayi dibawa ke bidan. Karena kondisinya ada luka di kepala, matanya berpasir dan lututnya memar," katanya.
Menurut Wahyudi, LAH merupakan warganya di lingkungannya. Orang tua siswi SMK itu pun tidak mengetahui jika anaknya hamil. Pasalnya, LAH diduga mampu mengelabui pandangan orang tuanya dengan memakai korset.
"Karena postur si perempuan juga agak gendut. Mungkin dia memakai korset di perutnya supaya tidak kelihatan. Jadi dari orang tuanya sendiri mengaku tidak mengetahui kalau anaknya hamil. Pada malam itu dia memakai jaket hodie," tuturnya.

Warung es tempat LAH melahirkan. (f: putra/mistar)
Saat peristiwa lahiran itu terjadi, lanjut Wahyudi, LAH ditemani tiga orang. Dua di antaranya perempuan dan seorang lagi laki-laki yang diduga pacarnya. "Begitu si perempuan ini melahirkan, pacarnya ini gelisah dan kemudian dia lari," ujarnya.
Berhubungan dengan Lima Pria
Sementara itu, petugas Polsek Medan Tuntungan bersama kepling telah menginterogasi LAH. Hasilnya, terungkap jika siswi SMK itu telah berhubungan dengan lima orang pria.
"Jadi tidak diketahui yang mana ayahnya si bayi," katanya.
Saat pertama kali diketahui, LAH sempat mengelak. Ia tak menyadari bahwa di lokasi terdapat kamera CCTV. "Awalnya dia merasa dituduh. Lalu setelah ditunjukin video, dia panik. Saya datang bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa ke rumahnya," ucap Wahyudi.
Sebelumnya, LAH masih sempat masuk sekolah dan mengikuti pelajaran. Saat itu Wahyudi melakukan panggilan video terhadapnya untuk memastikan.
"Dia besoknya itu sekolah. Sempat saya telepon dan video call. Dibuktikan ada gurunya di depan sedang mengajar," ujarnya. (putra/hm24)
PREVIOUS ARTICLE
Nelayan Ditemukan Mengapung di Laut, Keluarga Iklas